Rabu, 29 Oktober 2014

METLAND CIBITUNG MENYEDIAKAN LAHAN UNTUK STASIUN KERETA API

Selain membangun properti, PT Metropolitan Land Tbk (Metland) juga menyatakan kesiapannya membantu Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dalam menyediakan pembangunan stasiun kereta.

"Kita memang berencana membangun stasiun kereta di Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang," ungkap General Manajer Metropolitan Land Cibitung, Nitik Hening, Rabu (22/10).

Dia mengatakan, pembangunan stasiun tersebut, nantinya berada di lahan fasilitas sosial/fasilitas umum milik PT Metland dengan luas sekitar 1.000 meter persegi.

"Saat ini, masih dalam pembahasan dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi dan Kementerian Perhubungan. Kami hanya menyediakan lahan saja," katanya.

Kehadiran stasiun kereta di Desa Telaga Murni, kata Nitik, akan membantu masyarakat Kabupaten Bekasi dalam menggunakan transportasi kereta api.

"Ini merupakan bentuk kepedulian kami terhadap masyarakat sekitar dan untuk mendukung program pemerintah pusat dalam meningkatkan minat masyarakat terhadap transportasi massal," ujarnya.

"Pembangunan fisik stasiun tersebut diserahkan kepada Kementerian Perhubungan. Apakah nanti akan berbentuk shelter, stasiun sedang, atau stasiun kecil, masih dalam pembahasan bersama," imbuhnya.


Sumber : http://www.beritasatu.com/aktualitas/219385-pt-metland-cibitung-sediakan-lahan-untuk-stasiun-kereta.html

Rabu, 22 Oktober 2014

Metland Cibitung - Kunjungan DEPHUB





Kunjungan dari DEPHUB dalam rangka survey stasiun kereta api baru di Metland Cibitung
RUKO BOULEVARD DI METLAND CIBITUNG


MASTER PLAN & SENTRA KOMERSIL METLAND CIBITUNG




Selasa, 14 Oktober 2014

Eksekutif Metland



Nanda Widya tergolong eksekutif setia. Tahun 2014 pria yang selalu tampil bugar ini genap 34 tahun bekerja di PT Metropolitan Land (Metland). Ia bergabung di perusahaan ini sejak lulus dari jurusan teknik sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia 1981.


Dengan pengalaman panjangnya wajar bila sejak Mei 2005 ia dipercaya menduduki kursi presiden direktur di salah satu grup developer tertua di Indonesia itu. Properti yang ditangani seluruhnya memakai nama “Metropolitan”: Puri Metropolitan, Permata Metropolitan,  Menteng Metropolitan, Taman Metropolitan dan Mal Metropolitan.




Proyek-proyek perumahan sudah digarap sejak sebelum krisis. Tapi selama musim paceklik itu beberapa sempat ditunda pembangunannya. Kini semuanya dikembangkan lagi. Apalagi mulai Mei 2004 Metland berubah status menjadi PMA, dengan masuknya tiga investor Singapura (Rico Newtown Pte. Ltd., Netstar Limited, dan Teletar Investment Pte.) menguasai 72 persen saham Metland melalui konversi bond (surat utang) yang mereka beli 1996. Dengan struktur kepemilikan yang kuat itu, Nanda menggenjot semua proyeknya. Tahun depan Metland berencana go public. “Target kami menjadi lima besar pengembang di Indonesia,” katanya.


Sumber : http://www.housing-estate.com/read/2014/04/09/nanda-widya-targetnya-lima-besar/

Minggu, 05 Oktober 2014

Metland Cibitung Segera Melakukan Penjualan Cluster Taman Cikini Tahap ke-2

Pada Tanggal 28 September '14 lalu perumahan Metland Cibitung melakukan penjualan perdana untuk cluster taman Cikini. Pada hari itu blok yang di buka habis di pesan orang,   sehingga perumahan    Metland Cibitung    berencana    untuk memasarkan   blok baru yang   masuk kedalam tahap ke-2.


Bocoran yang diperoleh untuk harga jual kemungkinan selisih 5jt-an dari tahap ke-1. Hal ini yang membuat konsumen di Metland Cibitung  melakukan reservasi, walaupun belum resmi dipasarkan. (adl)

Kamis, 02 Oktober 2014

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TINGGAL DI CLUSTER



Cluster merupakan perumahan yang memiliki konsep tertutup dengan hanya satu jalan  keluar dan masuk. Biasanya berlokasi di pinggir kota. Jumlah unit  rumah di dalam cluster juga lebih sedikit  dibanding  unit yang dibangun di komplek. Ukuran rumah memungkinkan seluruh anggota keluarga berinteraksi secara aktif. Selain itu, orangtua bisa mengawasi anak, saat ia melakukan kegiatan lain.

Kelebihan:

Keamanan terjamin karena diawasi oleh petugas keamanan  dengan akses masuk  hanya satu pintu. Setiap penghuni  memiliki tanda pengenal khusus. Sementara pengunjung atau tamu diminta  identitas diri. Sistem keamanan seperti ini juga memberi privasi bagi penghuninya
Tersedia fasilitas seperti pusat kebugaran, lapangan tenis, kolam renang, taman bermain anak dan playgroup. Jika tidak ada dalam cluster biasanya fasilitas tersebut ada di dalam satu site map, yang bisa digunakan bersama.
Fasilitas kebersihan, listrik, dan pengairan sudah disediakan oleh pengembang. Saluran drainase untuk menghindari  banjir di musim hujan juga baik.
Anak-anak bisa leluasa bermain di halaman karena akses masuk tamu terbatas, kendaraan yang berlalu lalang juga terbatas.  Dengan demikian anak-anak memiliki kesempatan bersosialisasi dengan teman-teman sekitar. 
  

Kelemahan: 

Interaksi sosial antara penguhuni masih sulit dikembangkan,  meski konsep  perumahan tanpa pagar dan terbuka memungkinkan satu sama lain mengenal dengan baik. Rupanya,  kesibukan yang berbeda di antara penghuni, membuat masing-masing tak memiliki kesempatan untuk bertegur-sama dan kumpul-kumpul
sumber: http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Tips/Keluarga/plus.minus.tinggal.di.cluster/001/005/1446/33/3