Bata merah cukup murah dan mudah didapat, merupakan bata
konvensional yang memiliki bahan dasar berupa tanah liat (lempung).
Kemajuan Teknologi sipil terus berkembang untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Atas latar belakang
inilah, diciptakannya bata ringan. Bata ringan adalah material yang menyerupai
beton dan memiliki sifat kuat, tahan air dan api, awet (durabel) yang dibuat di
pabrik menggunakan mesin. Bata ini cukup ringan, halus, dan memiliki tingkat
kerataan yang baik.
BATA MERAH
Bahan bangunan ini terbuat dari tanah liat dan
mineral-mineral lain yang dibentuk dalam ukuran tertentu, biasanya 24x12x6 cm.
Dicetak dengan ukuran tersebut, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari.
Setelah melewati proses pengeringan, bata merah itu dibakar dalam tungku untuk
membuatnya kuat dan tahan lama. Bata merah yang bagus akan keras, tahan api,
tahan terhadap pelapukan, dan cukup murah, sehingga berperan penting dalam
membuat dinding dan lantai.
Kelebihan Bata Merah
Tidak memerlukan keahlian khusus untuk memasang.
Ukurannya yang kecil memudahkan untuk pengangkutan.
Mudah untuk membentuk bidang kecil
Murah harganya
Mudah mendapatkannya
Perekatnya tidak perlu yang khusus.
Tahan Panas, sehingga dapat menjadi perlindungan terhadap
api.
Kekurangan Bata Merah
Sulit untuk membuat pasangan bata yang rapi
Menyerap panas pada musim panas dan menyerap dingin pada
musim dingin, sehingga suhu ruangan tidak dapat dikondisikan atau tidak stabil.
Siarnya besar-besar cenderung boros dalam penggunaan material
perekatnya.
Kualitas yang kurang beragam dan juga ukuran yang jarang sama
membuat waste-nya dapat lebih banyak.
Karena sulit mendapatkan pasangan yang cukup rapi, maka
dibutuhkan pelsteran yang cukup tebal untuk menghasilkan dinding yang cukup
rata.
Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan bahan dinding
lainnya.
Berat, sehingga membebani struktur yang menopangnya.
Bata merah menimbulkan beban yang cukup besar pada struktur
bangunan.
BATA RINGAN
Memiliki panjang 60 cm, tinggi 20-40 cm dan tebal 75,100,
125, 150, 175, 200 cm. Adonannya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur,
sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi
udara secara kimiawi). Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan
mengembang selama 7-8 jam.
Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain
berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton.
Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat,
tergantung kepadatan yang diinginkan. Adonan beton aerasi ini lantas dipotong
sesuai ukuran.
Kelebihan Bata Ringan
Memiliki ukuran dan kualitas yang seragam sehingga dapat
menghasilkan dinding yang rapi.
Tidak memerlukan siar yang tebal sehingga menghemat
penggunaan perekat.
Lebih ringan dari pada bata biasa sehingga memperkecil beban
struktur.
Pengangkutannya lebih mudah dilakukan.
Pelaksanaannya lebih cepat daripada pemakaian bata biasa.
Tidak diperlukan plesteran yang tebal, umumnya ditentukan
hanya 2,5 cm saja.
Kedap air, sehingga kecil kemungkinan terjadinya rembesan
air.
Mempunyai kekedapan suara yang baik.
Kuat tekan yang tinggi.
Mempunyai ketahanan yang baik terhadap gempa bumi.
Kekurangan bata ringan
Karena ukurannya yang besar, untuk ukuran tanggung, membuang
sisa cukup banyak.
Perekatnya khusus. Umumnya adalah semen instan, yang saat ini
sudah tersedia di lapangan.
Diperlukan keahlian khusus untuk memasangnya, karena jika
tidak dampaknya sangat kelihatan.
Jika terkena air, maka untuk menjadi benar-benar kering
dibutuhkan waktu yang lebih lama dari bata biasa. Kalau tetap dipaksakan
diplester sebelum kering maka akan timbul bercak kuning pada plesterannya.
Harga relatif lebih mahal daripada bata merah.
Agak susah mendapatkannya. Hanya toko material besar yang
menjualbata ringan ini dan penjualannya pun dalam volume besar.
KESIMPULAN
Bata ringan memiliki bobot ringan namun memerlukan bahan yang
mahal, sedangkan bata merah memiliki bobot lebih berat namun biaya pekerjaannya
murah. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa jika pembangunan bangunan rendah
seperti rumah tinggal disarankan untuk memakai material bata merah saja, karena
dapat menekan pengeluaran untuk pekerjaan pasangan dinding.
Sedangkan untuk proyek pembangunan bangunan tinggi disarankan
untuk memakai material bata ringan sebagai pasangan dinding, karena sifatnya
yang ringan dapat mengurangi beban yang membebani konstuksi gedung sehingga
dapat mengurangi biaya yang dikeluarkan untuk struktur bangunan. (dari berbagai
sumber/foto:istimewa)